Wisata alam Desa Talang Mulya. Curug Kudus. (Foto: Budhi Marta Utama)
Wisata alam Desa Talang Mulya di Pesawaran. Curug Kudus. (Foto: Budhi Marta Utama)

Desa Talang Mulya di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, benar-benar dianugerahi potensi wisata alam yang menakjubkan. Bertetangga dengan Kota Bandar Lampung, tempat wisata di Talang Mulya sangat layak untuk masuk kedalam destinasimu di saat libur akhir pekan.

Wisata Alam Desa Talang Mulya sangat mengasyikkan. Daya tarik wisata alamnya berupa hutan, sungai, dan air terjun. Lalu ada kebun kopi, durian, coklat, manggis, salak pondoh, dan petai. Dan tak kalah penting adalah warganya yang ramah dan siap menyambut traveler dari Kota Bandar Lampung dan daerah lain.

(Lihat Videonya di bagian akhir artikel ini.)

Bagi kamu warga kota Bandar Lampung yang jenuh dan suntuk bekerja, sekolah, dan kuliah, tak perlu jauh-jauh untuk bisa merasakan sensasi berada di tengah-tengah alam yang hijau, asri, segar, dan alami.

Bayangkan saja, bisa berada di tengah-tengah asrinya hutan, trekking di tengah kebun kopi, mandi di aliran sungai yang jernih, dan menikmati suara gemericik aliran air saat trekking, dan duduk-duduk atau mandi di beberapa air terjunnya.

Sekadar info, kawan-kawan yang mengajak saya eksplorasi Desa Talang Mulya ini sudah jalan kemana-mana juga lho. Sudah keliling Indonesia, liburan ke Eropa. Juga ada fotografer kantor berita yang berbasis di Eropa.

Baca juga:
* 7 Air Terjun Cantik di Pesawaran

Rasa cinta mereka kepada Lampung dan tidak meragukan potensi wisata Talang Mulya ini, membuat mereka rutin jalan-jalan di sekitaran Pesawaran hampir setiap minggunya.

Ini kawan jalan kelilinglampung kemarin ke Talang Mulya. Follow akun Instagram mereka ya. Foto-fotonya keren-keren,

Agro Wisata Desa Talang Mulya
Desa Talang Mulya

Cara Menuju Desa Talang Mulya

trekking diantara kebun kopi - Ferdi Awed
Trekking diantara kebun kopi. (Foto: Ferdi Awed)

Hanya berjarak sekitar 12 kilometer dari Tugu Adipura Kota Bandar Lampung, kamu sudah bisa sampai di Desa Talang Mulya dalam waktu sekitar 30-40 menit saja dengan motor/mobil.

Mudahnya, dari Bendungan Kali Akar Jalan Saleh Raja Kusuma Yudha, kamu berbelok ke kanan masuk ke jalan Wan Abdurrahman. Kamu akan melewati Wira Garden dan Water Boom Bumi Kedaton.

Persis setelah Taman Wisata Bumi Kedaton ada jalan masuk ke kiri. Masuklah ke Jalan Khadin Tihang tersebut. Ikuti saja terus jalan tersebut sejauh kurang lebih 5 kilometer.

Nanti kamu akan menjumpai gerbang desa bertuliskan ‘Desa Talang Mulya. Desa Talang Mulya ini adalah desa terakhir/paling ujung di kawasan ini.

Desa Talang Mulya yang Asri

Suasana asri di Talang Mulya - Yopie Pangkey
Suasana asri di Talang Mulya. (Foto: kelilinglampung/Yopie Pangkey)

Baru sampai di desa Talang Mulya saja, kamu akan merasa nyaman. Karena situasinya sangat jauh berbeda dengan situasi lingkungan rumahmu di kota.

Di Desa Talang Mulya masih banyak pepohonan. Halaman rumah warganya banyak tumbuhan aneka ragam. Udaranya tentu saja bersih, tidak seperti di tengah kota besar.

Saat Kelilinglampung.net datang kemari, Minggu (23/06/2019), ada penunjuk jalan menuju air terjun. Jadi kami tidak kesulitan dan tidak nyasar. Dan kebangetan deh kalau sampai kesasar. Desa ini kecil, kita bisa bertanya ke warganya yang akan dengan ramah menjawab pertanyaan kita.

Ada beberapa air terjun terdekat dari perkampunga desa Talang Mulya. Simak terus artikel ini ya.

Air Terjun

Talang Mulya 1 - Arif Darmawan
Dua kali kita harus menyeberangi sungai kecil. . (Foto: Arif Darmawan)

Setelah memarkirkan motor di salah satu rumah warga, kelilinglampung dan kawan-kawan langsung mengikuti petunjuk arah yang berada persis di rumah tersebut.

Mengikuti jalan setapak semen lalu dilanjutkan dengan jalan setapak tanah. Di kiri kanan banyak sekali banyak sekali kebun-kebun warga yang ditanami salak, durian, cokelat, kopi, dan lainnya.

Kemudian jalan setapak yang kami lalui didominasi dengan jalan menurun. Tidak curam, tapi cukup melelahkan bagi yang tidak biasa jalan/trekking.

Namun kamu tidak perlu kawatir, meskipun termasuk melelahkan masih aman dan masih dalam batas kemampuan kamu. Bisa saya bilang demikian, karena saya termasuk orang yang jarang olahraga dan jalan kaki.

Sepanjang perjalanan trekking, kamu bisa dengar berbagai macam suara hewan liar, suara hembusan angin yang mengenai daun. Suara gemericik air di kejauhan juga menghibur dan memberimu semangat untuk bergegas melangkahkan kaki agar cepat sampai.

Sampai di dasar lembah, barulah merasa lega. Suara air terjun sangat menghibur, rasa lelah trkking di jalan setapak menurun langsung hilang.

Curug Asda

Air Terjun Asda Talang Mulya - Teluk Pandan - Pesawaran
Air Terjun Asda Talang Mulya – Teluk Pandan – Pesawaran. (Foto: kelilinglampung/Yopie Pangkey)

Air terjun pertama yang kami datangi hari itu adalah air terjun Asda (Curug Asda). Sebuah air terjun yang tingginya tidak seberapa, termasuk pendek.

Jujur saja, air terjun ini tidak seindah air terjun lain yang jaraknya jauh dari Kota Bandar Lampung. Tapi tetap saja yang namanya air, alam, dan segarnya udara, adalah hal yang cukup menghibur.

Kita bisa duduk-duduk santai merendamkan kaki, merasakan sejuknya air yang mengalir. Kesejukan air tersebut membuat badan terasa segar dan pikiran menjadi tenang. Sebuah atraksi alam yang membuat badan dan pikiran menjadi rileks.

Terlihat di beberapa titik ada bekas-bekas orang mendirikan tenda. Terlihat dari patok-patok kayu dan susunan bebatuan untuk menyalakan api unggun kecil.

Baca juga:
* Wisata Pulau Pahawang di Pesawaran

Curug Turbin

Air Terjun Talang Mulya - Teluk Pandan
Salah satu Air Terjun di Talang Mulya. (Foto: kelilinglampung/Yopie Pangkey)

Tidak berlama-lama di Curug Asda, kami melanjutkan trekking ke air terjun berikutnya. Hanya menerka-nerka saja arahnya, karena tidak ada penunjuk jalan. Hanya berdasar penjelasan warga.

Kembali menyusuri jalan setapak yang dikanan kirinya banyak terdapat kebun kopi. Kebetulan saat itu banyak sekali biji kopi yang sudah memerah. Dan banyak juga bunga kopi bewarna putih yang semerbak harumnya memenuhi udara sepanjang perjalanan kami.

Berjalan tidak terlalu lama, kami pun sampai di air terjun kedua. Air terjun ini lebih pendek dari Curug Asda. Dan semacam air jatuhan dari sebuah bendungan kecil.

Duduk-duduk di bebatuan yang ada di aliran sungai setelah air terjun ini juga mengasyikkan. Tidak ada dari kami yang mandi, hanya memasukkan kaki ke aliran airnya yang sejuk.

Suara deburan air terjun terdengar seperti alunan musik yang mampu menghipnotis pikiran kita menjadi lebih rileks dan santai. Benar-benar lupa dengan aktivitas harian yang benar-benar sibuk dengan urusan kerjaan.

Sebenarnya ada beberapa air terjun lain disekitar sini. Namun kita memutuskan untuk berpindah lokasi ke titik yang lebih tinggi dari perkampungan Talang Mulya.

Curug Kudus

Dari perkampungan Talang Mulya kami meneruskan perjalanan dengan motor ke arah bakal Teropong Bintang. Keluar dari perkampungan, berbelok ke kiri di jalan teropong bintang.

Sebelum tanjakan pertama yang lumayan curam, kami memarkirkan motor dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.

Trekking menyusuri jalan setapak yang menanjak landai. Traveler yang jarang atau tidak pernah trekking naik gunung masih bisa menempuh jalur ini. Kalau lelah ya istirahat sebentar beberapa detik lalu lanjut jalan lagi. Bergitu saja seterusnya. Capek, istirahat sebentar, jalan lagi.

Berjalan sekitar 2 kilometer melewati perkebunan kopi, kami menemukan tanda berupa tulisan air terjun belok ke kiri.

Menuruni jalan setapak tanah yang sudah dibuat berundak-undak oleh warga. Kanan kirinya masih rapat dengan berbagai tumbuhan. Hati-hati saja jangan sampai salah memegang pohon salak yang berduri.

Air Terjun Kudus (Curug Kudus) tingginya sekitar 25 meter. Debit airnya tidak besar, kita bisa mandi langsung dibawah jatuhan air terjunnya.

Dikelilingi oleh tebing yang ditumbuhi lumut dan tumbuhan merambat. Sehingga air terjun ini seperti terlindungi atau tersembunyi.

Pepohonan disekitarnya pun termasuk rapat. Tidak seperti di 2 air terjun sebelum yang berada di area terbuka. Curug Kudus benar-benar tersembunyi.

Saat cuaca cerah saja, tempat ini berasa rindang. Saat mendung, terasa sekali suasana menjadi agak gelap.

Dan sekali lagi, jangan berharap melihat air terjun indah seperti yang kamu lihat di majalah-majalah wisata atau foto-foto di instagram ya.

Daya tarik Curug Kudus adalah suasana asri, hijau, alami, dan tersembunyi. Airnya tidak terlalu jernih, karena membawa partikel-partikel tanah yang larut terkena aliran air.

Namun boleh dibilang airnya bersih belum terkontaminasi berbagai buangan/limbah/kotoran.

Baca juga:
* Ada Spot Foto Cantik di Pulau Mahitam Pesawaran Lampung

para pejalan lampung veteran - Budhi Marta Utama
Para traveler veteran yang mencoba aktif naik gunung lagi 😀 (Foto: Budhi Marta Utama)

Talang Mulya yang Memesona

Selain Curug Asda, Curug Turbin, dan Curug Kudus, sebenarnya masih ada beberapa air terun lain di Talang Mulya yang bisa kamu kunjungi.

Kawan-kawan kelilinglampung.net; Budhi Marta Utama, Arief Darmawan, Arief Nugroho, Budi Acad (Dedi Acad), Budiman Wijaya, dan Ferdi Awed, tidak ada yang bosan jalan-jalan berwisata akhir pekan ke Talang Mulya.

Karena wisata alam Desa Talang Mulya tidak jauh dari Kota Bandar Lampung. Berangkat pagi bisa pulang kembali sampai di rumah tengah hari.

Kami berangkat pukul 06:00 WIB dari Tugu Adipura. Dan pukul 12:00 sudah bisa makan siang bersama di sekitaran Jalan Kartini Bandar Lampung.

Wisata Alam Desa Talang Mulya milik Kabupaten Pesawaran, namun bisa menjadi pilihan wisata akhir pekan warga Bandar Lampung. Atau juga traveler/wisatawan yang sedang berkunjung di Kota Bandar Lampung.

You might also enjoy:

1 Comment

  1. Alhamdulillah sudah pernah kesini (curug kudus). Awalnya sekedar survey kegiatan sekolah dan dapet info klo di talang mulya ada ekowisata / argowisata, tapi sampai di perkampungan, masyarakat banyak yg gk tau jenis potensi wisata desanya. Memang ada beberapa warga yg kasih arahan ttg lokasi curug / arter itu.

    Karna infonya motor bisa sampai si batas perkebunan, maka saya bawa aja matic mio blusukan. Walhasil mentox sampai kebon kopi, diparkir dibawah pohon2 kopi dan kebetulan ada yg mnggarap kebun jdi sekalian minta izin. Dilanjutin jalan kaki, gk jauh deh cuma suprise bgt liat tingginya arter itu, makanya disebutlah dgn curug..

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *