Cara mempromosikan tempat wisata bisa terasa mudah dan terasa sulit. Bagi yang sudah terbiasa, walau berbeda sektor, tentu akan berpendapat caranya mudah. Bagaimana bagi yang belum tahu dan belum terbiasa?
Cara mempromosikan tempat wisata bisa kita lakukan dengan langkah-langkah; mapping daya tarik, mapping fasilitas, tentukan kanal media, strategi konten.
Baca juga:
* Air Terjun Lembah Pelangi di Ulubelu Tanggamus
Promosi di Dunia Digital
Dunia digital saat ini bukan sesuatu yang aneh lagi. Justru terlihat aneh kalau masih alergi dengan dunia digital. Bisa kami katakan, dunia digital adalah sebuah keniscayaan bagi yang ingin melakukan kegiatan promosi.
Jangan abaikan juga keberadaan website/blog. Karena faktanya, banyak sekali calon wisatawan yang mencari informasi terkait tempat wisata sebelum mengunjunginya. Dan informasi yang dicari calon wisatawan biasanya mudah ditemukan melalui mesin pencari (Google, Bing, Yahoo, Yandex, Duck Duck Go, dan lainna).
Anda bisa membuat website/blog dengan mudah di Niagahoster. Dan jika sudah memahami peta digital di Indonesia, Anda bisa juga memahami cara mendapatkan uang dari internet. Seperti yang kami lakukan melalui blog ini dan akun instagram @kelilinglampung_.
Anda bisa menggunakan media sosial untuk memperluas jaringan, meningkatkan popularitas tempat wisata, mendapatkan tamu, dan tidak kalah penting menjaga hubungan baik dengan pelanggan/tamu.
Ini menarik lho…! 🙂
Langkah/Cara Mempromosikan Tempat Wisata
Cara-cara yang kami bagikan di artikel ini bisa diterapkan di desa wisata dan di tingkat kecamatan. Bahkan bisa juga diterapkan untuk wisata kabupaten/kota dan provinsi.
Karena tools-nya kurang lebih sama. Yang membedakan hanya luas cakupan areanya saja.
1. Petakan Daya Tarik Wisata
Sebelum memulai promosi, langkah pertama yang bisa diambil adalah memetakan semua daya tarik. Catat beragam hal yang bisa menarik perhatian wisatawan yang datang.
Bisa Anda kelompokkkan berdasar kategori alam, budaya, kuliner, sejarah, dan lainnya.
Contoh:
Daya Tarik Wisata di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai, ada: Air Terjun Sinar Tiga, Air Terjun Tirta, camping ground, Bukit Lantana, Bukit Cendana.
Kuliner: labu gula aren, minuman sereh, dan kopi.
Baca juga:
* Desa Wisata Harapan Jaya di Way Ratai Pesawaran
2. Petakan Fasilitas
Dalam mempromosikan tempat wisata jangan lupakan ketersediaan fasilitas pendukung. Anda bisa catat semua fasilitas yang sekiranya memudahkan atau dibutuhkan wisatawan.
Contohnya akses jalan ke air terjun, pagar pembatas, mushola, kamar mandi/toilet, tempat duduk dan meja. Serta rumah sakit atau puskesmas terdekat, kantor kepolisian terdekat, terminal angkutan umum, pasar, mini market, dan sebagainya.
Semua data ini bisa menjadi informasi tambahan saat mempromosikan tempat wisata Anda.
3. Tentukan Kanal Media Sosial
Masih belum ada gambaran harus memilih kanal media sosial yang mana? Apakah cukup dengan Instagram dan Facebook. Apakah membutuhkan kanal Youtube? Bagaimana dengan Whatsapp dan Line?
Brainstorming
Hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah brainstroming terlebih dahulu jika ingin menggunakan potensi media sosial untuk tempat wisata Anda.
Selaim memetakan daya tarik dan fasilitas, Anda juga perlu memetakan kanal media sosial mana yang sekiranya cocok untuk tempat wisata Anda.
Ada Facebook, Instagram, Blog/Website, Youtube, TikTok, Pinterest, Whatsapp, Twitter, Line, LinkedIn, Telegram, dan lainnya. Coab bayangkan dan diskusikan tentang ide-ide yang bisa diterapkan di media sosial yang Anda pilih.
Ranking
Sudah ada gambaran tentang kanal-kanal media sosial dan ide-ide yang bisa diterapkan? Langkah berikutnya adalah bagi media-media yang sudah Anda petakan tersebut kedalam 3 kategori.
Inner Circle, yang sekiranya paling mudah diterapkan dalam waktu dekat. Potential, yang mudah diterapkan dalam waktu lebih lama. Dan Long-Shot yang sekiranya butuh waktu lama untuk mempelajari dan menerapkannya.
Prioritas
Kalau sudah menentukan rankingnya, prioritaskan saja dengan kanal media tersebut. Anda bisa memilih 3 kanal saja terlebih dahulu.
Misal untuk langkah awal bisa memilih Instagram, Facebook, dan Youtube.
Uji Coba
Anda sudah memilih kanal media sosial prioritas dan sudah membayangkan ide-ide yang bisa diterapkan.
Sekarang saatnya melakukan uji coba. Unggah foto dan video yang menggambarkan tempat wisata ke kanal media sosial pilihan Anda.
Fokus
Lama kelamaan Anda akan mendapatkan data media sosial mana yang paling efektif dalam promosi tempat wisata Anda.
Kalau sudah ketemu jalannya, Anda bisa fokus di salah satu media tersebut. Dengan tetap memelihara unggahan secara rutin di kanal lain.
Kalau kami, memutuskan untuk fokus di website/blog. Karena blog-blog kami ternyata banyak mendapat kunjungan dari calon wisatawan yang ingin datang ke Lampung. Dengan tetap memeilihara unggahan (postingan di IG, FB, Youtube, dan grup-grup Whatsapp).
Baca juga:
* 5 Tempat Camping di Bandar Lampung, Mana Favoritmu?
4. Strategi Konten
Sekarang Anda sudah lebih memahami peta media sosial bukan? Sekarang sudah waktunya untuk memikirkan konten/isi yang akan Anda unggah di media sosial.
Bicara promosi pariwisata, mau tidak mau Anda juga harus memahami foto dan video yang bagus. Ditambah dengan teks/narasi yang berisikan informasi yang dibutuhkan oleh wisatawan.
Dari foto dan video yang bagus akan menimbulkan keinginan orang lain untuk datang. Anda bisa mempelajari sendiri bagaimana cara mengambil foto dan video yang bagus. Materinya banyak tersebar di internet.
Setelah melihat foto dan video yang menarik, biasanya mereka akan mencari lebih lanjut informasi pendukungnya. Di mana alamatnya, bagaimana cara menuju lokasi, jam buka tempat wisata, apa saja daya tariknya, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan, dan lainnya.
Di sini lah Anda perlu narasi. Jelaskan dengan gamblang dan rinci informasi-informasi dasar pariwisata tersebut.
Jika Anda mempunyai website, PR-nya adalah bagaimana caranya agar artikel tentang tempat wisata Anda bisa muncul di hasil pencarian mesin pencari. Baik itu Google, Yahoo, Bing, Yandex, Duck Duck Go, dan lainnya.
5. Paid Media
Selain dengan media-media yang sudah disebutkan di atas, adakalanya kita membutuhkan media-media lain yang bisa menjangkau pemirsa dengan cakupan lebih luas.
Di sini Anda bisa saja menggunakan media-media berbayar. Bisa berupa media televisi, radio, media cetak, media online, majalah, spanduk, baliho, dan lainnya.
Keuntungannya adalah bisa dilihat pemirsa yang ada di luar jangkauan kita. Kelemahannya adalah terkait biaya yang bisa jadi akan terasa mahal.
Kesimpulan
Promosi pariwisata sangat dibutuhkan bagi destinasi wisata, desa wisata, kabupaten/kota, dan provinsi. Dengan promosi Anda bisa menginformasikan produk (tempat wisata) dan semakin mengenalkannya ke lebih banyak calon wisatawan.
Melalui promosi Anda bisa mendapatkan wisatawan baru. Juga bsia mendatangkan kembali wisatawan yang sudah pernah datang (repeat order).
Baca juga:
* 25+ Tempat Wisata di Pesawaran, Mana Favoritmu?
Anda bisa lebih mendalami lagi strategi promosi pariwisata DOT (Destination, Origin, Time) untuk lebih maksimalnya. Juga BAS (Branding, Advertising, Selling).
Agar pemirsa (calon wistawan) yang ingin Anda tuju bisa lebih terarah dan terukur.
Semoga artikel tentang tips dan cara mempromosikan tempat wisata ini bisa bermanfaat.