Daftar Isi:
Gunung Rajabasa – Sudah tahu gunung apa yang ada di Kabupaten Lampung Selatan? Kalau kamu melewati Jalan Tol dari Bandar Lampung ke Bakauheni, kamu bisa melihatnya di sebelah kanan. Atau kalau kamu menyeberang dari Merak – Bakauheni juga bisa melihatnya di kejauhan.
Gunung Rajabasa adalah gunung berapi, selain Gunung Anak Krakatau, di Lampung Selatan. Tinggi puncaknya adalah 1.281 meter diatas permukaan laut (dpl).
Sedangkan kawahnya memiliki ukuran sekitar 500 x 700 meter. Atau sekitar 350.000 meter persegi.
Baca juga:
* Air Terjun Way Kalam di Lampung Selatan
Lokasi Gunung Rajabasa
Gunung ini berada di ujung Selatan Pulau Sumatera bagian Timur. Kalau ditarik garis lurus, sejajar dengan Pulau Legundi, Pulau Tabuan, Pantai Kaur Gading di Teluk Semaka.
Puncaknya berada di arah Tenggara Kota Kalianda dan Kota Bandar Lampung. Atau arah Barat Laut dari Pelabuhan Bakauheni.
Kalau kita terbang dengan pesawat dari Bandara Soekarno Hatta ke Radin Inten II, gunung ini bisa kita lihat kalau kita duduk di sisi kiri pesawat. Terlihat saat pesawat mendekati Pulau Sumatera.
Secara administratif, masuk wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung
Sedangkan dari sisi kehutanan, masuk wilayah kerja KPHL Unit XIII Lampung. Atau UPTD KPH XIII Gunung Rajabasa – Way Pisang – Batu Serampok. Di bawah kendali Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.
Cara Menuju Gunung Rajabasa
Kalau dari Jakarta, kamu bisa menggunakan kendaraan umum. Setelah tiba di Pelabuhan Bakauheni, bisa menggunakan (sewa) angkot yang menuju Kalianda.
Kalau naik bus langsung, bisa naik bus Damri Jakarta Lampung yang berangkat dari Stasiun Gambir. Bilang saja turunnya di Rumah Makan Siang Malam Kalianda. Namun baiknya sebelum berangkat, pastikan dulu harus naik apa ke titik awal pendakian. Apa sewa ojek atau angkot di sekitaran Kalianda.
Sedangkan kalau menggunakan kendaran pribadi, bisa arahkan kendaraan menuju Kota Kalianda.
Catatan Aktif Gunung Rajabasa
Gunung ini yang kebanyakan masyarakat tahu adalah gunung yang tidak aktif. Karena tidak ada pemberitaan mengenai aktivitas gunung apinya di masa sekarang.
Namun menurut info yang saya baca di Wikipedia, dikatakan bahwa Gunung Rajabasa pernah dilaporkan terjadi kenaikan aktivitas. Dijelaskan, aktif pada bulan April 1863 dan Mei 1892.
Dan sampai artikel ini dibuat, saya belum mengetahui informasi apakah gunung ini pernah erupsi atau tidak.
Harga Tiket Masuk
Saya juga mencari informasi, apakah untuk mendaki seorang pendaki harus membayar tiket/retribusi.
Dalam beberapa berita dikatakan bahwa pengunjung/pendaki nantinya akan dikenakan sistem tiket. Namun pemberlakukannya sepertinya tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
Pihak KPH sepertinya kawatir juga akan memberatkan pendaki yang ingin mendaki. Kalaupun nanti diberlakukan, dipastikan biayanya akan sangat terjangkau.
Potensi
Gunung Rajasa memiliki beberapa potensi. Ada potensi energi panas bumi, potensi konservasi, dam juga potensi wisata.
Dalam beberapa sumber, potensi panas buminya bisa digunkanan tanpa merusak alam. Karena eksploitasi panas bumi tidak lah seperti eksploitasi penambangan.
Potensi wisata yang berada di sekitar Gunung Rajabasa juga sangat menarik. Ada aliran air yang jernih, air terjun yang indah, serta mata air panas.
Yang saya suka dari gunung ini adalah tutupan pepohonannya yang bagus. Saat mengunjungi air terjun Way Kalam, saya terpesona dengan pepohonannya yang masih rapat. Padahal lokasinya masih berada di bawah di kaki gunung dan dekat dengan pemukiman warga.
Baca juga:
* Asyiknya Berendam di Way Belerang Simpur, Hangat dan Jernih!
Topografi Singkat
Secara topografi, Gunung Rajabasa memiliki dataran rendah, dataran rendah pedalaman, perbukitan rendah, perbukitan dan perbukitan tinggi.
Sedangkan lerengnya/kelerengan terdiri dari; area datar, miring, curam dan sangat curam.
Jalur Pendakian Gunung Rajabasa
Memang jalur pedakian GunungRajabasa tidaklah seberat banyak gunung tinggi lain di Indonesia. Namun bukan berarti tidak layak untuk didaki.
Menurut kawan-kawan pecinta alam, khususnya pendaki gunung, ada beberapa jalur pendakian di Gunung Rajabasa. Namun yang menurut mereka terdekat adalah berangkat dari Desa Sumur Kumbang. Jarak puncak dari desa ini sekitar 6 kilometer.
Menuju Pos 1
Sama seperti di berbagai gunung di Lampung, biasanya di awal pendakian kita akan melewati kebun kopi atau coklat. Demikian pula saat kita memulai mendaki di Gn Rajabasa.
Setelah berjalan sekitar 2 jam, kita akan tiba di Pos 1. Di sini ada sumber mata air yang jernih. Kamu bisa menggunakannya sebagai sumebr air minum untuk bekal dibawa ke puncak.
Perlu dicatat, tidak ada sumber air lagi setelah melewati Pos 1. Saat di sini pastikan bekal airmu cukup untuk pergi ke puncak.
Menuju Pos 2
Melanjutkan perjalanan, kamu masih akan menemui lahan kebun yang dikelola warga.
Setelah kira-kira tengah perjalanan sebelum Pos 2, kamu akan menjumpai Gerbang Rimba. Sesuai namanya, sepertinya gerbang ini menjadi penanda area yang sudah tidak bisa dikelola oleh warga.
Setelah Gerbang Rimba kita akan melewati hutan yang asri tanpa kebun kopi, coklat, atau cengkeh.
Dari sini juga kamu bisa melihat pemandangan di bawah. Sudah terlihat Teluk Lampung dan garis pantai pesisir Lampung Selatan.
Menuju Pos 3 dan Pos 4
Track selanjutnya akan terasa semakin menanjak. Banyak pepohonan besar dengan dedaunan yang lebat. Memberikan suasana yang rimbun dan teduh.
Kamu akan merasakan benar-benar merasa di hutan saat melintasi jalur ini.
Menuju Pos 4 dan Pos 5
Jalur trekking selanjutnya sedikit berbeda dengan jalur sebelum yang lebih rindang. Di jalur menuju pos 4 dan 5, pepohonannya tidak selebat jalur di bawahnya.
Kamu bisa melihat pemandangan sekitar yang terlihat indah dari ketinggian.
Bagi yang ingin menginap, bisa menjadikan pos 5 sebagai lokasi mendirikan tenda.
Area Puncak
Menuju puncak dari pos 5 sudah tidak jauh lagi, bahkan sudah sangat dekat. Kamu hanya memerlukan waktu beberapa menit saja menempuh jarak beberapa meter untuk sampai di puncak Gunung Rajabasa.
Begitu sampai di puncak, kamu bisa menikmati bentangan alam yang indah memesona. Bisa melihat laut Teluk Lampung dan Selat Sunda. Serta hijaunya pepohonan hutan di bawahnya.
Waktu/Lama Pendakian Gunung Rajabasa
Menurut cerita dari kawan-kawan, waktu pendakina Gn Rajabasa termasuk sedang. Tidak lama dan tidak sebentar.
Dari Desa Sumur Kumbang ke puncak memerlukan waktu sekitar 7 jam.
Misteri Batu Cukup Gunung Rajabasa
Ada satu cerita misteri yang berkembang kemana-mana dari generasi ke generasi. Yaitu keberadaan Batu Cukup atau Batu Pancukupan.
Asal usul nama Batu Cukup adalah karena diyakini bisa menampung berapapun jumlah orang yang menaikinya.
Ada juga kawan yang bercerita tentang kisah mistis keberadaan Batu Pancukupan ini. Ada keanehan saat berada di area yang dipercaya sebagai pusatnya mistik Gunung Rajabasa. Namun mereka merasa aman-aman saja saat menginap/tidur di tenda di sekitar batu tersebut.
Baca juga:
* Pesona Pantai Marina Lampung Selatan
Kesimpulan
Demikian sedikit informasi jalur pendakian dan informasi terkait lainnya mengenai Gunung Rajabasa. Memang tidak semua bisa mendaki gunung. Namun dengan membaca artikel ini paling tidak bisa menambah wawasanmu mengenai salah satu potensi wisata Lampung Selatan ini.
Yang harus diingat adalah, selalu utamakan kesehatan, keamanan, dan keselamatan. Pastikan staminamu cukup baik saat mendaki dan menuruni gunung. Kalau tidak yakin, lebih baik tidak usah mendaki.
Bagi yang hobi naik gunung, Gunung Rajabasa sangat pantas untuk masuk ke dalam daftarmu. Untuk menambah daftar gunung yang sudah kamu daki di Lampung. Salam lestari!