Daftar Isi:
Pulau Pasaran – Adakalanya kita bosan Keliling Lampung ke tempat wisata yang sudah umum dikunjungi. Kalau begitu Keliling Lampung sarankan rekan-rekan untuk datang ke Pulau Pasaran. Sebuah pulau sentra ikan teri asin di kota Bandar Lampung.
Pulau Pasaran ini boleh dibilang merupakan titik Nol Destinasi Wisata Kota Bandar Lampung. Dikatakan demikian karena diharapkan dapat menjadi tolak ukur pariwisata Bandar Lampung.
Pulau yang luasnya sekitar 13 hektar ini memang tidak seterkenal dan seindah Pulau Pahawang, Pulau Kelagian, dan lainnya. Namun banyak pecinta fotografi Lampung yang datang berkunjung. Bagi mereka pulau ini memiliki daya tariknya sendiri.
Tidak ada pepohonan rindang, tidak ada pasir yang putih di sini. Yang ada adalah kegiatan sehari-hari warga pulau dan warga luar pulau yang terlibat dalam pembuatan ikan teri asin. Penyuka fotografi “human interest” pasti suka dengan scene kegiatan sehari-hari warga.
Cara menuju Pulau Pasaran
Menuju pulau yang yang hanya berjarak sekitar 200an meter dari daratan ini sangat lah mudah. Beberapa kali kami pergi tanpa rencana sembari nyore. Atau pagi hari untuk merekam kegiatan pagi di sana.
Hanya berjarak sekitar 6 (enam) kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung. Tugu Adipura – Pulau Pasaran bisa ditempuh dalam waktu 15–20 menit.
Tugu Adipura – Jalan Diponegoro – Jalan Sultan Hasanuddin – Pasar Kangkung – Jalan Laksamana Malahayati – Jalan Ikan Sebelah – setelah jembatan belok kanan di Jalan Teluk Bone. Atau belok kanan setelahnya di jalan Teluk Ratai.
Kalau sudah melihat laut, tanya saja warga yang ada. Bagaimana cara menuju Pulau Pasaran. Bisa naik perahu dengan biaya yang cukup murah. Rp. 3000,- perorang.
Atau bisa dengan motor, melalui jembatan yang menghubungkan daratan dengan pulau.


Spot Foto di Bandar Lampung
Seringkali kami menerima tamu, kawan-kawan fotografer luar Lampung. Hampir selalu kami ajak mereka ke pulau yang masuk RT 09 Kelurahan Kotakarang ini. Untuk melihat-lihat dan memotret lanskap dan memotret kegiatan warga yang sedang mengolah ikan teri.
Dari fotografer amatir sampai professional, dari kamera HP sampe kamera besar, sudah pernah kemari. Destinasi wisata fotografi yang belum tentu ada di kotamu.
Menjelang sampai pulau, sudah banyak spot-spot foto menarik. Dari hamparan hutan bakau sampai jembatan sepanjang 200an meter menuju pulau. Banyak yang bisa direkam melalui kamera foto.


Seringkali kami membayangkan bisa berjalan di tengah hamparan hutan bakau tersebut. Seperti di beberapa Kota di Indonesia yang mengembangkan wisata edukasi bakau.
Di waktu-waktu tertentu akan terlihat beberapa anak yang mencari kerang bulu di sekitar hutan mangrove tersebut. Juga banyak warga yang memancing ikan di sana.
Sesekali coba ke Pulau Pasaran dengan menggunakan perahu. Apalagi jika mengendarai kendaraan roda empat. Lebih cocok untuk menumpang perahu yang biasa hilir mudik mengantar warga.
Dari parkiran mobil menuju dermaga saja kita sudah disuguhi pemandangan rumah-rumah penduduk. Semacam rumah panggung di sepanjang dermaga. Sebelum ada jembatan, banyak yang menyediakan jasa penitipan motor di situ.
Menggunakan perahu memberikan kita pilihan spot-spot foto bernuansa beda. Tentu dari sudut yang tidak banyak orang pilih dan miliki. Apalagi kalau kita sewa dan minta untuk memutari pulau. Layak dicoba.
Sambil berburu foto, beberapa kali kami sarapan nasi uduk yang ada di warung warga. Berbaur dan mengobrol mengenai kehidupan warga. Tak melulu memotret.
Sejarah Pulau Pasaran
Dulu Pulau yang terbentuk dari timbunan batu karang hasil reklamasi mandiri ini tidak lah seluas seperti saat ini. Menurut cerita tetua di sana, dulunya banyak sekali pohon kelapa. Hanya beberapa kepala keluarga yang tinggal. Mereka memiliki mata pencaharian nelayan. Hasil tangkapan berupa ikan, lalu diolah untuk dikeringkan.
Semakin lama semakin banyak yang menimbun dengan berbagai material. Sehingga luasnya menjadi sekitar 12an hektar dan didiami oleh 140an kepala Keluarga.
Sebelumnya masuk kecamatan Teluk Betung Utara. Seiring dengan program pengembangan kota, Kecamatan Teluk Betung Utara dipecah. Kelurahan Kota Karang, di mana pulau Pasaran berada, masuk Kecamatan Teluk Betung Timur.
Dikenal sebagai sentra utama produksi ikan teri asin, Pulau Pasaran mampu menghasilkan 20-30 ton ikan teri asin per hari. Yang datang berkunjung pun beraneka ragam. Selain untuk membeli ikan teri, juga ada yang ingin memancing ikan, atau wisata fotografi.
Bisa Dikembangkan Menjadi Destinasi Wisata Edukasi
Kawasan Pulau Pasaran menurut kami sangat cocok dikembangkan menjadi wisata edukasi. Dengan sasaran masyarakat umum maupun siswa sekolah dasar dan menengah.
Yang bisa dilihat dan dipelajari adalah hutan mangrove dan pembuatan ikan teri asin. Tidak menutup kemungkinan hal-hal lain yang ada di sekitar sana bisa jadi bahan pembelajaran juga.
Produk ikan teri asin juga mungkin bisa jadi nilai tambah untuk wisatawan. Kalau dikemas dengan menarik dan dikombinasi dengan berbagai rasa, mungkin saja bisa dijadikan oleh-oleh yang bisa dibawa pulang.
Alternatif Wisata
Sudah dijelaskan di atas, Pulau Pasaran tidak seindah dan seterkenal pulau-pulau lain di Lampung. Namun nyatanya tetap saja banyak yang datang. Ada yang karena penasaran ingin tahu. Ada yang ingin berbelanja produk ikan teri asin.
Ada sebagian lagi ada yang ingin berwisata, terutama wisata fotografi di sekitar pulau. Menjadikannya tempat hunting foto di Bandar Lampung.
Bagi kami liburan seru bukan hanya snorkeling atau berenang di pantai saja. Dengan jalan-jalan Keliling Lampung, khususnya ke Pulau Pasaran, banyak ilmu baru yang bisa kita bawa pulang.
Sudah pernah ke Pulau Pasaran?
Tempat faforitku… Jadi cover di novel HuJanuari. Ya pas latarnya di situ juga. Kalau mampir suka beli ikan asin di bawa ke rumah. Sekarang dah hampir 4 bulanan gak ke sana. Huft.
Bagus bang. Artikel yang menarik. Penjelasan enak dibaca. Kata kunci Pulau Pasarannya oke punya.
Wah belum pernah kesini, sepertinya seru ni tempqt, thanks sharingnya mas yop
Sekalipun tidak seindah Awang atau pulau-pulau yang sudah terkenal memiliki pemandangan alam yang kece di Lampung, Pulau Pesawaran ini penuh dengan cerita yang kalau digali Pasti akan sangat menarik. Objek human interest sangat menarik untuk ditulis maupun di foto. Untuk sebuah cerita mereka saling melengkapi
Keren nih bagus sekali Pulau Pasaran, jadi pengen ke sana
Ya ampunnn liat ikan asin jadi pengen bikin sayur asem plus nyambel hehe.Semoga bisa kesana ya aku ke lampung pernah ke Pulau Pahawang aja.
Ah kalau kesini siang menjelang sore seru banget Om. Selain melihat yg nganuin ikan asin, terus lihat yg sedang pacaran di jembatan.. heheh
Mohon izin kak ambil gambar perahunya, untuk bahan presentasi