Daftar Isi:
Situs Megalitik Batu Berak – Provinsi Lampung memiliki banyak potensi selain alam, budaya, kuliner. Kita bisa menggali sejarah yang ada di beberapa kabupaten. Termasuk salah satunya ada di Situs Batu Berak di Kabupaten Lampung Barat.
Situs Megalitik Batu Berak adalah jejak budaya, pengetahuan peradaban masyarakat lokal pada masanya. Susunan bebatuan di situs ini memberikan gambaran bahwa pada masa itu sudah mengenal pengetahuan walau masih sederhana.
Sebuah destinasi wisata sejarah yang layak untuk dikunjungi. Bisa belajar mengenai sejarah, budaya, dan nilai moral yang terkandung di dalamnya.
Baca juga:
* Air Terjun Cipta Mulya di Kebun Tebu Lampung Barat
Asal Usul dan Sejarah Nama Batu Berak
Berak, atau bekhak / beghak, adalah bahasa Lampung yang memiliki arti sejajar. Kalau berada di lokasi, kamu bisa melihat dengan jelas sejajarnya batu-batu yang tersusun di sini. Ini kami dapatkan di beberapa literatur yang membahas situs ini.
Sedangkan yang kami tahu, brak atau bekhak atau beghak, artinya adalah lebar. Mana yang benar?
Untuk pengucapan huruf ‘ef’ dalam kata Berak atau beghak ini, seperti penyebutan huruf ‘e’ di kata jeruk.
Lalu siapa yang pertama kali menemukan situs ini?
Mencari dan membaca berbagai artikel di berbagai sumber. Dikatakan bahwa rombongan Transmigrasi Biro Rekuntruksi Nasional (BRN), dari Subang, Jawa Barat yang menemukannya di tahun 1951.
Baru 30 tahun kemudian di tahun 1981 dilakukan penelitian. Lalu mulai dibuka untuk umum di tahun 1989. Sejak itulah, mulai banyak peneliti dan wisatawan yang berkunjung.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa situs Batu Berak memiliki beberapa fungsi di masa animisme saat itu.
Menjadi area pemukiman (settlement), tempat pemujaan (ceremonial place), dan tempat penguburan (burial place).
Situs ini berada di bawah naungan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten. Namun demikian secara pariwisata, Kabupaten Lampung Barat yang ketempatan wilayahnya, aktif memesarkan situs ini. Menjadi salah satu daya tarik wisata yang bisa dikunjungi wisatawan.
Lokasi dan Rute Situs Megalitik Batu Berak
Lokasi situs ini ternyata termasuk dekat dengan pusat keramaian Kecamatan Kebun Tenu. Berada tidak jauh dari Pasar Kebun Tebu. Juga tidak terlalu jauh dari jalan lintas Liwa.
Berjarak sekitar 9 kilometer dari Tugu Soekarno Jalan Lintas Liwa. Masuknya tidak terlalu jauh, bisa menjadi pilihan destinasi saat rekreasi di Lampung Barat.
Dari Kota Bandar Lampung berjarak sekitar 183 kilometer, via tol. Dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Sedangkan dari Liwa berjarak sekitar 80 kilometer atau 2 jam berkendara.
Kalau sudah tiba di Pasar Kebun Tebu, tinggal cari saja pertigaan kecil yang mengarah/berbelok ke kiri. Ada petunjuk bertuliskan Situs Megalitikum BatuBerak.
50 meter dari pertigaan tersebut belok ke kanan, melewati langsung ke area lokasi situs.
Alamat
Pekon Purawiwitan,
Kecamatan Kebun Tebu,
Kabupaten Lampung Barat,
Peta Situs Megalitik Batu Berak
Harga Tiket Masuk Situs Batu Berak
Masuk ke area situs, pengunjung tidak perlu membayar banyak pengeluaran. Bayar biaya parkir sudah termasuk tiket masuk.
Motor: Rp.5.000
Mobil: Rp.10.000
Jam buka
Situs Batu Berak tidak buka 24 jam. Waktu operasional hanya dari pagi hingga sore hari.
Buka pukul: 08:00 – 17:00 WIB
Baca juga:
* Gunung Pesagi di Lampung Barat, Indah Dipandang Seru Didaki
Pesona Situs Megalitik Batu Berak
Situs Megalitik Batuberak menjadi destinasi yang menarik, apalagi satu jalur dengan destinasi wisata alam lain. Seperti salah satunya adalah Curug Cimul yang masih berada satu area Pekon Purawiwitan.
Bisa datang berkunjung ke situs sebelum atau sesudah rekreasi di tempat lain.
Memasuki area situs, kita sudah merasakan area yang asri. Lingkungan sekitar pekon/desa pun masih terlihat dan terasa asri. Banyak pepohonan kebun, persawahan, dan pepohonan rimbun.
Dari area parkir kendaraan, kita sudah bisa memandang jajaran/susunan rapi bebatuan situs. Dengan hiasan hamparan hijau rerumputan.
Susunan batu tersebut memanjang arah Utara Selatan, sekitar 150an meter. Posisi pintu gerbang ada di Utara. Kita bisa melihat ada pohon beringin besar di bagian Selatan situs. Luas total situs sekitar 3 hektar.
Koleksi
Kalau hanya datang dan melihat saja kamu mungkin tidak akan mengerti jenis-jenis dan fungsi bebatuan yang ada. Kami pun harus mencari berbagai literatur untuk menuliskan artikel ini. Untuk sama-sama belajar dan mengerti.
Yang jelas, bebatuan tersebut sudah ada di masa megalitik (prasejarah). Di sini ada 2 batu daftar, 40 batu menhir, 38 buah batu dolmen dan lainnya. Masing-masing bentuk memiiki fungsi atau kegunaan masing-masing.
Batu Menhir
Selain melihat di berbagai buku atau media online, kamu bisa melihat dari dekat batu menhir di Situs Bau Berak yang terbuat dari batu andese.
Batu menhir adalah batu yang berbentuk seperti tiang dan berdiri tegak. Tidak seperti tiang pada umunya, bentuk menhir lebih lebar.
Selain sebagai batus nisan, menhir bisa berfungsi sebagai pemberian. Atau untuk mengikat persembahan berupa hewan atau bahkan manusia.
Para peneliti pun meyakini kalau masyarakat zaman itu menganggap batu menhir bisa menolak bahaya atau bala.
Batu Dolmen
Tidak seperti menhir, bentuk dolmen adalah seperti meja dan diletakkan secara horisontal. Memiliki penyangga sebanyak 4-6 batu kecil.
Ukuran batu dolmen yang bisa kamu jumpai di sini termasuk besar. Memiliki panjang sekitar 3 meter dengan lebar sekitar 2 meter. Sedangkan tebalnya sekitar 69 centimeter dan terbuat dari batu moneled.
Dijelaskan bahwa, fungsi dolmen adalah untuk meletakkan mayat atau sesajen.
Batu Datar
Batu datar adalah batu yang bentuknya menyerupai batu dolmen. Bedanya adalah batu datar tidak memiliki batu-batu penyangga di bawahnya.
Ada 3 batu datar yang bisa kamu temui di sini.
Batu Umpak
Batu umpak adalah batu kecil yang terlihat berserakan di sini. Jumlahnya ada banyak namun para peneliti belum bisa memastikan fungsinya.
Ada beberapa peneiliti yang meyakini kalau fusnginya adalah tiang bangunan. Namun sebagian besar ahli berpendapat itu tidak mungkin. Karena pada zaman itu dipercaya belum mengenal rumah. Walaupun di masa megalitik sudah mengenal punden berundak.
Manik–manik
Manik-manik adalah perhiasan atau aksesoris yang terbuat dari batu. Di zaman megalitikum, batu-batu ini biasanya dikenakan dan ikut dikuburkan bersama pemilikinya.
Manik-manik di sini terbuat dari bahan kaca dan batu karnelin. Memiliki warna bervariasi, biasa dikenakan untuk mempercantik diri.
Kesimpulan
Banyak yang bisa kita dapat dari berkunjung ke situs bersejarah ini. Melihat berbagai bentuk dan fungsinya, kita bisa mengambil kesimpulan kalau masyarakat saat itu sudah memiliki budaya dan pengetahuan.
Walaupun masih sangat sederhana, batu-batu di situs megalitikum Batu Berak ini artistik dan bernilai budaya.
Mengunjung tempat ini juga memberikan kita wawasan pendidikan, nilai moral, etika, dan adab. Selain tentu saja nilai-nilai pendidikan dan budaya.
Bagaimana mereka membuat dan menyusun bebatuan yang dikelilingi alam bebukitan, sungai, hutan, dan lainnya. Dan tentu ada sikap/rasa gotong royong dalam proses dan penggunaan bebatuan tersebut.
Baca juga:
* Temiangan Hill ‘Negeri di Atas Awan’ Lampung Barat
Semoga artikel ini bermanfaat.
Jadi, kapan mau berkunjung ke Situs Megalitik Batu Berak di Kecamatan Batu Berak, Kabupaten Lampung Barat?