Daftar Isi:
Jakarta Marketing Week 2017 – Beberapa waktu lalu Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mempromosikan ‘Lampung The Treasure of Sumatera’ di acara Jakarta Marketing Week (JMW), di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (06/05/2017).
Selama satu jam Gubernur Lampung menjelaskan mengenai potensi wisata Lampung bersama para pakar pariwisata. Diantaranya Sapta Nirwandar, Kepala Bappeda Taufik Hidayat, Kepala Dinas Perindustrian Tony Tobing, Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya, Budiharto, dan Kepala Dinas Perdagangan Ferynia Mawardji.
(Baca ini ya: 20 Tempat Wisata di Bandar Lampung )
Banyak Tempat Wisata di Lampung yang Baru
Bicara wisata Lampung sebenarnya sudah ketebak bakal membahas apa saja. Rata-rata destinasi wisata Lampung tersebut sudah berkali-kali di-share di banyak alur media sosial.
Diungkapkan oleh pendiri Backpacker Jakarta, Edi M. Yamin, dua tahun terakhir ini anak muda Jakarta banyak sekali datang ke Lampung.
“Tujuan favoritnya Krakatau, Teluk Kiluan, Taman Nasional Way Kambas, Pahawang, dan Tanjung Setia. Lampung selalu membuat anak-anak muda kembali, karena banyak tempat-tempat wisata baru.” Ujar Edi M. Yamin.
Citra Lampung Semakin Positif
Diungkapkan pula oleh Edi M. Yamin, paling tidak lima kali sebulan dia mengajak kawan-kawannya yang tergabung dalam komunitas backpacker tersebut ke Lampung.
“Tingginya minat wisatawan ke Lampung, karena membaiknya citra Lampung di bidang keamanan dan masih alami.” Tegasnya.
Nah ini dia. Menurut saya yang sudah tinggal lama, Lampung saat ini ya memang aman-aman saja. Banyak memang berita-berita yang kurang enak dibaca terkait kriminalitas. Tapi coba bandingkan dengan tingkat kriminailitas di Jakarta sendiri. Dan kota-kota besar lain.
Saat ini semakin banyak orang datang dan merasakan sendiri. Mereka pasti akan melihat dengan mata kepala sendiri, Lampung itu aman.
Sedangkan tempat alami, ini ga usah kawatir. Masih banyak tempat yang belum banyak terekspos. Kita mesti bijak pula ekspose tempat-tempat wisata di Lampung yang lain. Persiapkan dulu SDM kepariwisataannya. Gerakkan warga lokal untuk bangkitkan wisata daerahnya.
Mirip Kisah Banyuwangi
Menurut Pakar Marketing Hermawan Kartajaya, posisi Lampung naik di peta pariwisata itu mirip-mirip dengan kisahnya Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi di Jawa Timur itu tadinya hanya perlintasan saja bagi wisatawan yang ingin ke Bali.
Namun sekarang karena bisa memanfaatkan situasi, Banyuwangi menjadi daerah tujuan utama wisatawan.
“Lampung jangan hanya daerah perlintasan, tapi harus mampu seperti Banyuwangi. Jika tren kenaikan wisatawan terus meningkat, bukan tidak mungkin Lampung membayangi Bali,” kata Hermawan.
Lampung Bisa Berbuat Banyak
Hermawan juga yakin kalau Lampung bisa berbuat banyak di sektor pariwisata. Lampung memiliki banyak warga yang berasala dari berbagai suku bangsa selain suku Lampung sendiri.
Sering pula diungkapkan oleh Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Suku Bali terbanyak di luar Bali ya ada di Lampung. Belum lagi suku bangsa lain yang bisa dimanfaatkan untuk memperkaya daya tarik Lampung bukan.
Hermawan pada kesempatan ini meminta Gubernur Ridho tidak hanya membungkus Lampung dengan slogan ‘The Treasure of Sumatera‘.
(Jangan lupa baca ini: 10 Air Terjun di Way Kanan )
Perlu mencari moto lain, agar posisi Lampung tidak hanya sebagai daerah perlintasan.
Gubernur Lampung Ridho Ficardo mendapat masukan baru dari Pakar Pemasaran nomor satu di Indonesia ini. Hermawan memberikan julukan ‘Sumatera Start From Lampung’ dan ‘The Gateway of Sumatera’.
“Lampung harus menjual kedekatannya dengan Jakarta. Ini persis seperti Banyuwangi yang dekat dengan Bali. Oleh karena itu, Lampung harus mengembangkan leasure tourisme dan mulai membidik wisatawan massal,” kata Hermawan.
Jangan Andalkan Alam Saja
Pariwisata Lampung jangan hanya andalkan keindahan alam. Itu kalau Lampung ingin menjadi destinasi unggulan di Indonesia.
Keunggulan Lampung yang dekat dengan Jakarta, kata Hermawan, harus ditunjang akses, amenity, dan atraksi.
“Perekonomian Lampung bisa terdongkrak lewat pariwisata. Modalnya tak besar, tapi dampaknya luar biasa. Banyak daerah yang ekonominya naik karena pariwasata padahal jauh dari Jakarta,” kata Hermawan.
Jakarta Marketing Week 2017
Jakarta Marketing Week (JMW) adalah sebuah acara dengan tema lifestyle and the City. Digelar oleh Markplus Inc. selama 7 hari 70 jam nonstop, dari tanggal 3 – 9 Mei 2017.
Acara ini mengangkat tren pemasaran dan fenomena gaya hidup masyarakat urban Jakarta khususnya. Salah satu provinsi yang diundang adalah Lampung. Diharapkan pariwisata Lampung dapat menggunakan momen ini untuk meluaskan pemasaran pariwisatanya.
Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya, memaparkan bahwa Indonesia terdiri dari masyarakat yang beraneka ragam. Mulai dari budaya, perilaku, dan pemikiran.
“ini menjadi bukti nyata bagaimana keberagaman tidak membuat kita terpecah. Pada saatnya, masyarakat Indonesia dapat bersatu mencapai tujuan bersama.” Tegasnya.
Pariwisata Lampung
Demikian sedikit ulasan mengenai pariwisata Lampung dalam acara Jakarta Marketing Week 2017, yang saya terima bahannya dari rilis Pemprov Lampung.
Kalau menurutmu bagaimana kondisi Pariwisata Lampung saat ini?
Setuju banget dengan Pak Hermawan bahwa Lampung harus bisa memanfaatkan kedekatannya dengan Jakarta. Setuju juga Lampung tidak hanya mengandalkan pariwisata alam, tapi juga mengedepankan budayanya yang aneka ragam dan unik unik. Saya sudah melihat dengan mata kepala sendiri Betapa banyak Potensi Budaya dan kuliner yang menunggu untuk dieksplorasi. Viva Lampung
Suka dengan bahasa pemasarannya Pak Hermawan. Lugas ya mbak Evi.
Aku yakin, kalau daya tarik alam ditambah dengan daya tarik budaya, kuliner, dll, Lampung bisa semakin maju pariwisatanya.
Soal pemasaran aku pribadi sebenarnya tidak kawatir. Informasri saat ini bisa mengalir begitu cepat.
Yang perlu diperhatikan oleh pemerintah saat ini SDM Kepariwisataan, infrastruktur terkait, dst.